Perbedaan antara pizza Italia dan pizza Amerika

Perbedaan antara pizza Italia dan pizza Amerika
0 0
Read Time:4 Minute, 3 Second

Hidangan ini memiliki banyak variasi di berbagai negara, tetapi dua jenis yang paling terkenal adalah pizza Italia dan pizza Amerika. Meskipun keduanya memiliki bahan dasar yang sama—adonan, saus tomat, dan keju—cara pembuatannya, tekstur, rasa, dan gaya penyajiannya sangat berbeda.

Berikut adalah Perbedaan antara pizza Italia dan pizza Amerika dari segi sejarah, bahan, tekstur, dan cara penyajiannya.

1. Sejarah dan Asal-usul

Pizza Neapolitan dianggap sebagai bentuk pizza paling autentik, dengan adonan tipis dan renyah di bagian pinggir, tetapi lembut di tengah. Pizza ini awalnya merupakan makanan rakyat jelata yang sederhana, hanya terdiri dari adonan, saus tomat, minyak zaitun, bawang putih, dan basil.

Sementara itu, pizza Amerika berkembang setelah para imigran Italia membawa tradisi pizza ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Seiring waktu, pizza mengalami modifikasi sesuai dengan selera masyarakat Amerika, dengan porsi yang lebih besar, topping yang lebih beragam, dan adonan yang lebih tebal.

2. Adonan dan Tekstur

Salah satu perbedaan paling mencolok antara pizza Italia dan Amerika adalah adonannya.

  • Pizza Italia memiliki adonan yang lebih sederhana, biasanya hanya terdiri dari tepung, air, garam, dan ragi. Adonan ini difermentasi dalam waktu yang cukup lama untuk menghasilkan tekstur yang ringan dan elastis. Saat dipanggang, pizza Italia memiliki pinggiran yang renyah dan bagian tengah yang lembut. Pizza Neapolitan, misalnya, memiliki diameter sekitar 30 cm tetapi sangat tipis di bagian tengah, sehingga harus dimakan dengan garpu dan pisau.

  • Pizza Amerika, terutama jenis New York-style, memiliki adonan yang lebih kenyal dan sedikit lebih tebal daripada pizza Italia. Adonannya sering mengandung minyak atau gula, memberikan rasa yang sedikit lebih manis dan tekstur yang lebih empuk. Selain itu, ada juga pizza Chicago-style (deep dish) yang memiliki adonan tebal seperti pai, dengan lapisan keju dan saus tomat yang melimpah.

3. Saus Tomat

Pizza Italia dan Amerika juga berbeda dalam hal saus tomat.

  • Pizza Italia menggunakan saus tomat yang lebih alami dan segar. Biasanya dibuat dari tomat San Marzano yang dihancurkan, diberi sedikit garam dan minyak zaitun, tanpa tambahan gula atau rempah-rempah yang berlebihan.

  • Pizza Amerika menggunakan saus tomat yang lebih kental dan berbumbu. Sausnya sering mengandung oregano, bawang putih, gula, dan rempah lainnya untuk memberikan rasa yang lebih kompleks.

4. Keju yang Digunakan

Keju merupakan salah satu elemen utama dalam pizza, dan perbedaannya cukup signifikan antara versi Italia dan Amerika.

  • Pizza Italia lebih sering menggunakan keju mozzarella segar (fior di latte atau mozzarella di bufala) yang memiliki tekstur lembut dan rasa creamy. Keju ini biasanya ditambahkan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan pizza Amerika.

  • Pizza Amerika menggunakan keju mozzarella rendah kelembaban yang lebih padat dan cenderung lebih berminyak saat meleleh. Kadang-kadang, keju cheddar atau campuran beberapa jenis keju juga digunakan untuk menciptakan rasa yang lebih kaya.

5. Topping dan Variasi

  • Pizza Italia memiliki topping yang lebih sederhana dan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Contoh klasiknya adalah Pizza Margherita, yang hanya menggunakan saus tomat, mozzarella segar, daun basil, dan minyak zaitun. Ada juga Pizza Marinara, yang hanya terdiri dari saus tomat, bawang putih, oregano, dan minyak zaitun.

  • Pizza Amerika cenderung lebih kreatif dalam hal topping. Dari pepperoni hingga nanas, pizza Amerika memiliki variasi yang sangat luas. Beberapa jenis yang populer adalah Pepperoni Pizza, Meat Lovers, dan Hawaiian Pizza yang menggunakan nanas dan ham.

6. Cara Memasak dan Suhu Oven

Pizza Italia dan Amerika juga berbeda dalam metode memasaknya.

  • Pizza Italia biasanya dipanggang dalam oven berbahan bakar kayu dengan suhu yang sangat tinggi, sekitar 450-500°C. Proses ini memungkinkan pizza matang dalam waktu singkat, sekitar 90 detik hingga 2 menit, menghasilkan bagian luar yang renyah tetapi tetap lembut di dalam.

  • Pizza Amerika umumnya dipanggang dalam oven listrik atau gas dengan suhu lebih rendah, sekitar 250-300°C. Waktu memanggangnya lebih lama, sekitar 10-15 menit, sehingga menghasilkan tekstur yang lebih renyah dan keju yang lebih meleleh.

7. Cara Menyajikan dan Makan

  • Pizza Italia biasanya disajikan dalam ukuran individu dan dimakan dengan pisau dan garpu, terutama untuk pizza Neapolitan yang bagian tengahnya cenderung lembut. Beberapa restoran di Italia juga menyajikan pizza dalam bentuk pizza al taglio, yaitu pizza berbentuk persegi yang dipotong dan dijual per potong.

  • Pizza Amerika sering disajikan dalam ukuran besar dan dipotong menjadi beberapa bagian segitiga. Pizza New York-style, misalnya, memiliki adonan yang cukup tipis tetapi cukup kuat untuk dilipat saat dimakan dengan tangan.

Kesimpulan

Meskipun berasal dari akar yang sama, pizza Italia dan pizza Amerika telah berkembang dengan cara yang berbeda sesuai dengan budaya dan preferensi kuliner masing-masing negara.

  1. Pizza Italia lebih sederhana, menggunakan bahan berkualitas tinggi, adonan yang tipis dan renyah, serta saus tomat alami.

  2. Pizza Amerika lebih variatif, dengan adonan lebih tebal, keju lebih melimpah, dan topping yang lebih beragam.

Kedua jenis pizza ini memiliki penggemar setia dan keunikan tersendiri. Bagi yang menyukai rasa autentik dan ringan, pizza Italia adalah pilihan terbaik. Sementara bagi mereka yang menginginkan pizza dengan keju yang melimpah dan topping yang beragam, pizza Amerika bisa menjadi favorit.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%